- Pemerintahan
- Senin, 01 Juli 2024
Loading
Loading
Wali Kota Helldy Agustian, Wakil Wali Kota Sanuji Pentamarta beserta Forkopimda mendapat arahan Pemerintah Pusat secara online berempat di Aula Setda ll Senin, (17/05/2021).
Dalam sambutannya Kementerian dalam negeri (Kemendagri) Tito Karnavian menyampaikan informasi mengenai dampak pandemi Covid-19 yang dialami Indonesia sejak 2020 hingga sekarang. Setiap kepala daerah harus mampu menghadapi pandemi ini dan menyelamatkan masyarakat. “Hingga saat ini, (diakui) dunia belum dapat membendung lonjakan penyebaran Covid-19. Disisi lain, pada 3 bulan terakhir Indonesia mampu menekan dengan kegiatan PSBB dan PPKM Skala Mikro. Untuk itu, setiap minggu digelar rakor mulai pusat hingga daerah. Ada 4 indikator dalam penanganan Covid-19 oleh kepala daerah, salah satunya angka recovery harus naik,” kata mendagri.
Lebih Lanjut Tito Karnavian mengatakan momentum hari raya harus disikapi serius oleh setiap kepala daerah dengan berkaca dari negara India. “Momentum hari raya harus disikapi serius oleh setiap kepala daerah dengan berkaca dari negara India. Untuk itu, kami memohon arahan dari Bapak Presiden guna menjalankan kebijakan,” tuturnya.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta kepada seluruh Kepala Daerah untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 di daerahnya masing-masing pasca Lebaran Idul Fitri 1442 H. Kemendagri memaparkan mengenai kondisi mudik lebaran yang mendapat perhatian khusus. Disebutkannya, ada 1,5 juta orang mudik selama 6 hingga 17 Mei.
.
Kemendagri berpesan bahwa hati-hati karena gelombang kedua dan ketiga sangat berbahaya, seperti halnya di negara-negara tetangga kita yang lockdown hingga Juni. “Awal dulu saya sampaikan ada 33 persen (yang mudik). Kemudian, saya larang sehingga turun jadi 17 persen dan terus turun saat ada penyekatan sekitar 1,1 persen. Meski begitu, saya melihat masih banyak yang datang ke tempat wisata. Diharapkan, kasus aktif bisa turun lagi dimana pada Februari sebagai puncaknya jumlah kasus sebanyak 176 ribu tapi kini turun menjadi 90-an ribu. Ini yang terus kita tekan sehingga membutuhkan konsistensi. Hati-hati karena gelombang kedua dan ketiga sangat berbahaya, seperti halnya di negara-negara tetangga kita yang lockdown hingga Juni,” paparnya.
.